Tuesday, March 5, 2013

Meant to Be


Di luar dingin Menara Berkembar, terik matari menghangat Jalan Ampang. Aku gapai beberapa naskah kitab di dalam plastik indigo Kinokuniya. Lost in KL oleh Bernice Chauly, Sayap-sayap Patah oleh Kahlil Gibran (Adaptasi oleh Sufian Abas), Jiwa Berontak oleh Kahlil Gibran (Adaptasi oleh Ana & Nabilah Bentaleb), The Broken Wings oleh Kahlil Gibran dan The Prophet oleh Kahlil Gibran. Dari aras ganjil 23, aku memacu lif turun ke aras genap 20.

Dari ruang lif aras 20, aku sentuh kad akses pada mesin pengesan. Aku belok ke kanan menuju ke kubikel kerja seorang gadis. Senyap aku mampir dan naskah-naskah itu aku letak perlahan di atas meja yang ditimbun helaian lukisan isometrik dan rekaan paip & peralatan. Seperti yang dijanjikan, aku persembahkan koleksi material bacaan yang ulang kali aku jamahi lewat ini. Perihal seorang genius yang menyentuh halus jiwa suci setiap peroman.

Di dalam penafian bebal, aku akui kita memerlukan sentimental yang disuntik duka untuk menulis.

Di dalam ketahuan sakti, aku yakini setiap dari kita punya dendang sendu tersendiri untuk diperdengarkan.

Tuesday, 5 March, 2013, 3:53 PM

No comments:

Post a Comment